ANALISIS BIPLOT ATAS KINERJA PEMERINTAH DALAM PENANGANAN STUNTING DI INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.33827/akurasi2021.vol3.iss1.art101Keywords:
biplot, stunting, pengelompokan, korelasiAbstract
Prevalensi stunting di Indonesia, meskipun telah menunjukan penurunan dalam delapan tahun terakhir, masih relatif tinggi dibandingkan dengan negara lain di Kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan provinsi di Indonesia berdasarkan indikator sosial ekonomi serta indikator kinerja terkait dengan intervensi stunting untuk kemudian dilakukan identifikasi perbaikan agar kinerja penurunan stunting pada level provinsi dapat ditingkatkan. Berdasarkan analisis biplot diperoleh bahwa prevalensi stunting memiliki korelasi positif dengan tingkat kemiskinan dan berkorelasi negatif dengan IPM. Hubungan antar peubah utilitas fasilitas kesehatan untuk kelahiran, ASI eksklusif, serta asupan makanan/gizi untuk bayi usia 6 s.d. 24 bulan menunjukan adanya korelasi positif. Peubah cakupan imunisasi dasar lengkap memiliki korelasi positif dengan peubah PAUD. Selanjutnya, hasil pengelompokan provinsi menunjukkan bahwa terdapat delapan kelompok provinsi dengan dengan kelompok yang memiliki anggota terbanyak adalah kelompok yang memiliki karakteristik prevalensi stunting yang tinggi dan indikator yang rendah untuk utilitas fasilitas kesehatan untuk kelahiran, ASI eksklusif, serta asupan makanan/gizi untuk bayi usia 6 s.d. 24 bulan.