KAJIAN SIMULASI PENERAPAN FULL COSTING:

KASUS SATKER BALAI DIKLAT KEUANGAN YOGYAKARTA TA 2012-2014

  • Lies Kurnia Irwanti Direktorat Jenderal Anggaran
Keywords: akuntansi biaya, sektor publik, standar biaya, diklat

Abstract

Metode yang baik terkait  penghitungan biaya atas suatu kebijakan (produk pada sektor publik) merupakan salah satu prasyarat pengimplementasian Performance-based Budgetting mengingat adanya kebutuhan perbandingan antara biaya dengan kinerja yang dicapai. Hasil dari penghitungan harga pokok bergantung pada metode yang digunakan. Pemilihan metode yang kurang tepat akan berujung pada pengambilan keputusan yang kurang tepat (bias).

Untuk memberikan gambaran atas implementasi penghitungan biaya atas produk pada sektor publik, paper ini mensimulasikan penggunaan metode penghitungan biaya diklat per peserta pada satker BDK Yogyakarta pada tahun 2012-2014. Dalam memberikan paper ini, tiga metode penghitungan biaya disampaikan sebagai perbandingan. Hal ini penting dilakukan mengingat pemilihan metode yang kurang tepat akan berujung pada keputusan yang kurang tepat pula.

Pada akhir paper ini, metode full cost dengan modifikasi atas belanja modal direkomendasikan sebagai metode ideal. Metode ini mempertimbangkan dengan periodisasi atas belanja tahun berjalan. Metode ini membuktikan dapat menghindari bias dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, penerapan metode ini pada sektor publik memberikan tantangan tersendiri dalam praktiknya, antara lain berupa penggunaan metode akrual dalam akuntansi (dimana informasi biaya atas aset pada tahun-tahun sebelumnya tersedia).

References

Abrahams, M. D., and M.N. Reavely, (1998), Activity-Based Costing: Illustrations from the State of Iowa, Government Finance Review, Vol.14, No.2 (April), pp. 15-20.
Bastian Bustami, Nurlela. (2006), Akuntansi Biaya Kajian Teori dan Aplikasi, Edisi I, Graha Ilmu, Jakarta.
Diamond, Jack (2003), From Program to Performance Budgeting; The Challenge for Emerging Market Economies, IMF Working Paper 03/169 (Washington: International Monetary Fund).
Horngren, C.T., Foster, G., & Datar, S.M. (2003), Akuntansi Biaya Penekanan Manajerial, (Alih Bahasa Adehariani, D) Jakarta: Penerbit Indeks.
Mikesell, J., (1995), Fiscal Administration: Analysis and Applications for the Public Sector, (Texas: Harcourt Brace College Publishers).
Mulyadi (1999), Akuntansi Biaya, BPFE, Yogyakarta.
Rayburn, Letricia Gayle (1999), Akuntansi Biaya: Dengan menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya Jilid I, Edisi Keenam (alih bahas Sugyarto, SE) Jakarta: Penerbit Erlangga.
Schick, A., (1966), The Road to PBB, Public Administration Review.
Supriyono, R.A. (2000), Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian serta Pembuatan Keputusan, Edisi Kedua. Yogyakarta: STIE YKPN.
Usry, Milton F. dan Carter, William K. (2005). Akuntansi Biaya Jilid I, Edisi 13 (alih bahasa Krista, SE, Ak.) Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 94/PMK.02/2013 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKAKL jo. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 194/PMK.02/2013
Published
2017-06-30