EFISIENSI BELANJA PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMENUHAN AKSES PENDIDIKAN MENENGAH DI INDONESIA

  • Tiara Tsani Direktorat Jenderal Anggaran
  • Ermas Ermas Direktorat Jenderal Anggaran
  • Ahmad Rivai Febriantono Direktorat Jenderal Anggaran
Keywords: Angka Partisipasi Kasar, Belanja Pendidikan SMK oleh Pemerintah, Data Envelopment Analysis, Efisiensi Relatif

Abstract

This paper studies the relative efficiency of government expenditure on vocational high school (VHS) using Data Envelopment Analysis (DEA) approach during 2015-2016 in Indonesia. Input variable is expenditure on education on vocational high school. The number of teachers, students, and classroom are used as output, while Gross Enrollment Rates (GERs) is used as outcome. The result showed that the average efficiency was 0.36 which suggests that the efficiency in evaluated districts was relatively low.  There four districts achieve efficiency highest and stable. They are Malang, Surabaya, Jayawijaya and Penukal Adab Pematang Ilir. Based on the estimate calculation could it be said that improvements in efficiency of expenditure on VHS can increase GERs among children aged 16 to 18 from 75,97 percent to 79,55 percent.

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi belanja pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Indonesia dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) dalam kurun waktu 2015-2016. Variabel input menggunakan belanja pendidikan SMK, sedangkan jumlah guru, jumlah murid, dan jumlah kelas merupakan variabel output. Selain itu, Angka Partisipasi Kasar (APK) dijadikan sebagai variabel outcome. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata efisiensi belanja pendidikan oleh pemerintah daerah di Indonesia sebesar 0.36 yang berarti tingkat efisiensinya tergolong rendah. Ada empat daerah yang mencapai efisiensi tertinggi dan stabil selama periode 2015-2016 yaitu Malang, Surabaya, Jayawijaya, dan Penukal Adab Pematang Ilir. Berdasarkan perhitungan diperoleh bahwa peningkatan efisiensi belanja pendidikan dapat meningkatkan APK anak usia 16-18 tahun dari 75,97 persen menjadi 79.55 persen.

References

Aristin, Nevy Farista. (2015). Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Anak Putus Sekolah Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Bondowoso. Jurnal Pendidikan Geografi, Th. 20, No. 1. Universitas Lambung Mangkurat. Diakses pada 15 September 2016, dari http://journal.um.ac.id/index.php/pendidikan-geografi/article/download/5009/1763.
Badan Pusat Statistik. (2016). Angka Partisipasi Kasar (APK) menurut Provinsi, 2011 – 2015. Diakses pada 8 September 2016, dari https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1050.
Coleman, James S, (1966). Equality of Educational Opportunity. Diakses pada 15 September 2016 dari https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED012275.pdf.
Daraio, C dan Simar, L. Advanced Robust and Nonparametric Methods in Efficiency Analysis. Methodology and Aplications. Springer. Diakses pada 15 September 2016 dari https://www.springer.com/kr/book/9780387351551
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. 2016. LGF Anggaran (Fungsi) per Mei 2015. Diakses pada 15 September 2016 dari http://www.djpk.depkeu.go.id/?page_id=316.
Fatin, Nur, (2015). Technical and Vocational Education Transformation in Malaysia: Shaping the Future Leaders. Journal of Education and Ractice Vol. 6, No. 22. IISTE. Diakses pada 8 September 2016 dari http://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1079588.pdf.
Hadad, et al. (2003). Analisis Efisiensi Industri Perbankan Indonesia: Penggunaan Metode Non Parametrik Data Envelopment Analysis (DEA). Bank Indonesia. Diakses pada 8 September 2016 dari http://www.bi.go.id/id/publikasi/perbankan-dan-stabilitas/riset/Documents/e056cdf36987435f96fe85ddef0f3865PendekatanParametrikuntukefisiensiperbankan.pdf.
Haryadi, Arinto, (2011). Analisis Efisiensi Teknis Bidang Pendidikan (Penerapan Data Envelopment Analysis). [Skripsi]. Diakses pada 8 September 2016 dari
lib.ui.ac.id/file?file=digital/20165258-T28563-Arinto%20Haryadi.pdf
Hoskin, Tanya, (2014). Parametric and Non-parametric: Demystifying The Terms. Diakses pada 8 September 2016 dari http://www.mayo.edu/mayo-edu-docs/center-for-translational-science-activities-documents/berd-5-6.pdf.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2012). Pendidikan Menengah Universal 12 Tahun. [Bahan Paparan Mendikbud].
________. (2013). Ikhtisar Data Pendidikan Tahun 2012/2013. Diakses pada 15 September 2016 dari http://publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_AAFB457C-1093-4AC3-89CB-C9248367DE01_.pdf.
________. (2014). APK/APM PAUD, SD, SMP, dan SM (termasuk Madrasah dan sederajat) Tahun 2013/2014. Jakarta: Kemdikbud.
________. (2014). Grand Design Pendidikan Menengah Universal – Revisi I. Jakarta: Kemdikbud.
________. (2015). APK/APM PAUD, SD, SMP, dan SM (termasuk Madrasah dan sederajat) Tahun 2014/2015. Jakarta: Kemdikbud
________. (2015). Indonesia Educational Statistics in Brief 2014/2015. Diakses pada 15 September 2016 dari http://publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_0BCC909B-1F8E-43E5-BB98-4AE4E0C97BB3_.pdf.
________. (2016). APK/APM PAUD, SD, SMP, dan SM (termasuk Madrasah dan sederajat) Tahun 2015/2016. Jakarta: Kemdikbud.
________. (2016). Optimalkan Keahlian Siswa SMK. Majalah SMK Bisa-Hebat Edisi II. Jakarta: Kemdikbud.
________, (2016). Neraca Pendidikan Daerah. Diakses pada 8 September 2016 dari http://www.npd.data.kemdikbud.go.id/
________, (2016). Data Referensi Pendidikan. Diakses pada 8 September 2016. http:// www.referensi.data.kemdikbud.go.id/
Kementerian Keuangan. (2016). 9 Kebijakan Transfer ke Daerah dan Dana Desa 2015. Diakses pada 15 September 2016 dari http://www.kemenkeu.go.id/transfer-ke-daerah-dan-dana-desa.
Marpaung, Zailani Surya dan Dwi Mirani, (2011). Pemerataan Kesempatan Memperoleh Pendidikan di Daerah (Analisis Aksesibilitas Pendidikan bagi Masyarakat Desa Terpencil di Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin. [Laporan Penelitian]. Diakses pada 15 September 2016 http://dwimirani.unsri.ac.id/userfiles/Sateks%20zailani%20dan%20dwi%20m%20FISIP.pdf.
Productivity Commission, Australian Government. (2013). On Efficiency and Effectiveness: Some Definitions. Diakses pada 15 September 2016 dari http://www.pc.gov.au/research/supporting/efficiency-effectiveness/efficiency-effectiveness.pdf.
Pujianti, Dyah Refti. (2012). Upaya Pemerataan Pendidikan Tingkat Sekolah Menengah di Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo. [Skripsi]. Diakses pada 15 September 2016 dari http://eprints.uny.ac.id/19444/1/Dyah%20Refti%20Pujianti.pdf.
Tulder, et al, (2007). Universal Access to Education: A study of innovative strategies. Diakses pada 15 September 2016 dari https://www.erim.eur.nl/fileadmin/default/content/erim/research/centres/scope/research/issue_papers/state_-_civil_society/universal%20access%20to%20education-a%20study%20of%20innovative%20stra.pdf.
Vincova, Kristina (2008). Using DEA Models to Measure Efficiency. BIATEC, Volume XIII, 8/2005. Diakses pada 8 September 2016 dari http://www.nbs.sk/_img/Documents/BIATEC/BIA08_05/24_28.pdf.
Widodo, Arief. (2014). Analisis Efisinesi dan Efektivitas Belanja Pendidikan (Studi Kasis 12 Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2012). Diakses pada 8 September 2016 dari http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/issue/view/13.
Published
2018-06-29